Batam, Melayupedia - Momentum Lebaran 2025 membawa kabar baik bagi sektor transportasi dan pariwisata di Batam. Data terbaru yang diungkapkan oleh Direktur Badan Usaha Pelabuhan (BUP) BP Batam, Dendi Gustinandar, menunjukkan adanya lonjakan signifikan jumlah penumpang domestik maupun internasional dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada segmen domestik, total penumpang tahun ini meningkat sebanyak 4.169 orang atau sekitar 2% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Kenaikan lebih mencolok terlihat pada jumlah penumpang yang naik, yang bertambah sebanyak 11.682 orang atau 8%. Meski demikian, jumlah penumpang yang turun mengalami penurunan sebesar 7.513 orang atau 8%.

"Meskipun terdapat penurunan dalam beberapa kategori, lonjakan jumlah penumpang domestik secara keseluruhan menunjukkan bahwa Batam terus menjadi destinasi utama bagi para pelancong, terutama di momen Lebaran," ujar Dendi Gustinandar, Rabu, 2 April 2025.

Sementara itu, sektor perjalanan internasional menunjukkan perkembangan yang sangat menjanjikan. Tahun 2025 mencatat kenaikan jumlah penumpang internasional yang turun sebanyak 15.206 orang atau 15%. Begitu juga dengan penumpang internasional yang naik, yang mengalami peningkatan 14.709 orang atau 16%. Tren ini memperlihatkan ketertarikan yang semakin besar dari wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Batam.

Secara keseluruhan, total peningkatan penumpang domestik dan internasional mencapai 29.915 orang atau 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi indikator positif bahwa Batam semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu destinasi strategis di Indonesia.

Menyikapi tren positif ini, BUP BP Batam berkomitmen untuk terus meningkatkan fasilitas dan layanan di pelabuhan guna memberikan pengalaman terbaik bagi para penumpang.

"Kami berharap dapat terus memperbaiki dan berinovasi agar Batam dapat semakin bersaing di tingkat nasional maupun internasional," tutup Dendi.

Dengan adanya pertumbuhan ini, diharapkan Batam terus berkembang sebagai pusat konektivitas dan destinasi wisata unggulan, sekaligus menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat setempat.