• Copyright © melayupedia.com
    All Right Reserved.
    By : MPC

    Menparekraf Sandiaga Uno Tunda TCA, Bagaimana di Kepulauan Riau ?

    Menparekraf Sandiaga Uno (IST)

    Batam, Melayupedia.com – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Pulau Jawa-Bali, sudah digelar dari tanggal 3 Juli 2021 hingga 20 Juli 2021 mendatang.

    Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, turut mendukung penuh kebijakan PPKM Darurat Jawa-Bali tersebut. Salah satunya, menunda pembukaan Travel Corridor Arrangement (TCA) yang dilakukan di Bali, sampai situasi kondusif.

    BACA JUGA :

    Pemain Wajib Hancukan Bangunan Mirip Kabah, Sandiaga Uno akan Blokir Game Fortnine

    Gawat, Stok Vaksin di Batam Sudah Habis..

    Mengenal Tradisi Buang Ancak Sebagai Ritual Leluhur di Kepri

     

    Lalu, bagaimana rencana TCA di Kepulauan Riau (Kepri), khususnya di Kota Batam dan Kabupaten Bintan.

    Dalam Weekly Press Briefing Kemenparekraf, pada hari Senin (5/7/2021), Sandiaga Uno mengatakan PPKM Darurat tidak akan menghentikan program pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, termasuk seputar TCA di Bali, Batam, dan Bintan.

    Menurut Sandi, program TCA di Batam dan Bintan juga terus dipersiapkan, agar saat situasi sudah dianggap kondusif, segala sesuatunya juga sudah siap.

    Sebelumnya, pembukaan TCA di dua wilayah ini dijadwalkan bersamaan waktunya dengan Bali pada akhir Juli mendatang.

    Sampai saat ini, persiapan pembukaan Bali untuk wisatawan asing sudah mencapai 90 persen. Persiapan tersebut mencakup persiapan TCA, uji coba pariwisata, dan sebagainya.

    Tiga zona yang menjadi prioritas untuk area TCA di Bali, yakni Sanur, Ubud, dan Nusa Dua (SUN), dengan implementasi protokol kesehatan ketat.

    Sandiaga Uno menambahkan, sejumlah prakondisi harus tercapai agar pembukaan Bali kembali untuk wisatawan mancanegara dapat terlaksana. Sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat kembali berperan aktif setelah angka kasus Covid-19 lebih terkendali.

    "Hal ini akan kita patuhi dan kami sudah memberikan seruan yang tegas kepada para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif untuk melaksanakannya, tanpa terkecuali, karena keselamatan dan kesehatan rakyat Indonesia adalah yang utama," ungkapnya.